Monday, February 22, 2016

DAN SECANGKIR TEH

dan secangkir teh masih setia di depanku
temani sampai ampas terakhirnya
tersenyum ketika kutulis sajak

dia malu-malu bertanya:
"kenapa tak kau tulis cerita bunga-bunga
kenapa kau mengais belatung di comberan
dan mencermati bisik cecak pada semut itu?"

aku terdiam
entah berkhayal atau sedang kerasukan ide
mengacak-acak pemahaman diri
benarkah hari ini aku telah hidup
ataukah berpura-pura saja
atau sekedar kamuflase
dalam bingkai rutinitas
yang dengan gagahnya disebut
ibadah

tahukah engkau

#A day with Rahman El Hakim
#30 DWC- Day 8

No comments:

Post a Comment