sendiri
selalu dibayang-bayangi ketakutan perasaanku. pekat hadirkan dugaan yang benamkan jiwa pada lembah kekerdilan. gelap hadirkan kidung getir perjamuan. gelap membawa rintik air. gerimis intip kesadaran
rantai keinginan semakin ikat renungku
sayapku tertatih letih
merintih perih
hening
meminta ketololanku kulempar ke bak sampah
kejumudanku kutaruh di jurang ketiadaan
riuh pipit, prenjak, dan burung gereja
dalam isak tangis angin serta rerumputan
kelanaku jadi batu
pintumu tetap sama:
terkunci
segala nama dan kata
ku nisbahkan padamu
tersungkur segala:
rindu temu
#30DWC
No comments:
Post a Comment